• KAMUS BAHASA SUNDA

    Cara belajar menyenangkan bersama sahabat-sahabatmu melalu media sosial dimanapun Anda berada dan dapat diakses dengan mudah dan cepat. Saling berkomunikasi antar daerah baik sunda maupun bahasa lain adalah ciri ramahnya Indonesia. Mari lestarikan budaya Indonesia.

  • KBS Dina Pesbuk (KBS Di Facebook)

    Tenjo KAMUS BAHASA SUNDA dina pesbuk, sareng tuturkeun kiriman statusna. (Kunjungi KAMUS BAHASA SUNDA di facebook, dan ikuti update statusnya).

  • Basa Sunda

    Basa daerah anu kedah urang jaga sareng urang lestarikeun sarerea pikeun waktos kapayun putra bangsa. (Bahasa daerah yang harus kita jaga dan kita lestarikan bersama untuk masa depan anak bangsa)

Peribahasa Sunda dan Artinya Kategori Huruf C

Sumber Gambar
Kategori Huruf Awal (C)
Diterjemaahkan Oleh  Kamus Bahasa Sunda

  • Caang bulan dadamaran
Migawe nu kurang mangpaat.
Artinya : “Mengerjakan yang kurang bermafaat”.
  • Cacag nangkaeun
Hanteu beres, hanteu rata, henteu sampurna.
Artinya : “Tidak beres, tidak rata, tidak sempurna”.
  • Cangkir emas eusi delan 
Omonganana mah alus nepi ka urang jadi percaya jeung kataji, tapi hatena jahat jeung matak bahaya ka urang.
Artinya : “Omongannya bagus sampai kita jadi percaya dan menginginkannya (hal) dan akan berbahaya kepada kita”.
  • Cara bueuk meunang mabuk
Ngeluk bae, teu lémék teu carék, euweuh hojah, euweuh karep, euweuh kahayang sabab era tawa sieun.
Artinya : “Murung saja, tak bicasa tak bicara (ganda yang artinya hanya diam saja), tidak ada keinginan, tidak ada kesukaan (pada hal/ingin), tidak ada kemauan karena malu atau takut.
  • Cara gaang katincak
Anu tadina rame kacida, ayeuna mah jadi jempling pisan.
Artinya : “Yang tadinya rame banget, sekarang mah jadi sepi banget.”
  • Cara jogjog mondok
Carekcok bae, mani gandeng nacer.
Artinya : “Ngomong aja, sangat berisik banget”.
  • Cara simeut hiris, tai kana beuheung beuheung
Pohara bodona, beunang dibobodo atawa ditipu ku batur.
Artinya : “Sangat bodohnya, dapat dibodohi atau diperdaya/ditipu oleh oranglain”.
  • Cecendet mande kiara
Nu leutik nyaruaan anu gede, nu miskin nyaruaan nu beunghar.
Artinya : “Yang kecil menyamai yang besar, yang miskin menyamai yang kaya.”
  • Ceuli lentaheun
Sok gancang nyaritakeun ka batur naon bae anu kadenge, turtaning tacan karuhan eta beja teh bener henteuna.
Artinya : “Suka langsung menceritakan kepada orang lain saja yang didengarnya, padahal belum tentu itu kabar benar salahnya.
  • Cicing dina sihung maung
Nganjrek di jelema anu nyusahkeun atawa bakal nyilakakeun ka diri urang.
Artinya : “Berdiri di jalan yang menyusahkan atau akan mencelakakan kepada diri kita.”
  • Cikaracak ninggang batu laun laun jadi legok
Ku dileukeunan mah sakumaha hesena ge lila lila jadi bisa (najan bodo asal leukeun diajarna lila lila oge tangtu bisa).
Artinya : “Kalau terus-menerus (dikerjakan) seberapa susahnya juga lama-lama jadi bisa (Walau bodoh asalkan rajin lama-lama juga pasti bisa).”
  • Cileuncang mande sagara, cecendet mande kiara, hunyur nandean gunung
Nyaruaan ka jelema anu saluhureun harkatna, darajatna atawa pangabogana.
Artinya : “Menyamakan kepada orang yang lebih tinggi harkan, derajatnya, atau kepunyaannya.”
  • Ciri sabumi cara sadesa
Beda tempatna, beda deui adat jeung kabiasaanana.
Artinya : Beda tempatnya, beda lagi adat dan kebiasaanya.”
  • Clik putih clak herang
Kaluar tian hate anu beresih, rido pisan, teu aya geuneuk maleukmeuk.
Artinya : “Keluar (memeberi) dari hati yang bersih, ikhlas banget, tidak ada penyesalan”.
  • Congo congo ku amis, mun rek mais oge puhuna
Kumaha arek bageurna dinu jadi anak, lamun bapana henteu bageur.
Artinya : “Bagaimana bisa baik menjadi anak, kalau bapaknya tidak baik.



KAMUS BAHASA SUNDA
Suka dengan komunitas ini? Gabung untuk berkomentar dan berbagi opini Anda.


Mohon keritik dan saran dari para sahabat.

Beberapa Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Mempelajari Bahasa Sunda

     Bahasa Sunda merupakan salah satu jenis bahasa yang terkenal di Indonesia. Pengguna bahasa ini bisa ditemukan di Pulau Jawa, tepatnya di daerah Jawa Barat dan Jakarta banyak yang menggunakannya. Sebelum Anda hendak belajar Bahasa Sunda tentunya ada beberapa hal yang harus Anda ketahui.

     Pertama, hal yang harus Anda perhatikan dalam Bahasa Sunda adalah penekanan dari kata atahu kalimat yang Anda ucapkan. Hal ini dikarenakan dengan adanya penekanan tersebut maka orang yang diajak bicara Bahasa Sunda nanti juga akan tahu maksud yang dibicarakan itu apa. Jika Anda ingin menggunakan Bahasa Sunda untuk bertanya kepada orang lain mengenai dimana letak sebuah tempat atau apapun itu.
Contoh : “bade kamana?”
Maka pada saat akhir kalimat, gunakanlah penekanan sehingga mampu menunjukan bahwa Anda hendak bertanya mengenai sesuatu kepada lawan bicara Anda. Hal ini tentunya memang merupakan sesuatu yang basic dalam Tata Bahasa namun ada kalanya juga Anda tahu mengenai hal tersebut.

     Kedua, hal lain yang harus Anda perhatikan saat menggunakan Bahasa Sunda adalah gunakan kosa kata yang tepat. Misalnya kata "nuju naon?". Bagi Anda yang terbiasa mengucapkan Bahasa Indonesia dan baru belajar menggunakan Bahasa Sunda pastinya akan bingung untuk memikirkan ini maksudnya apa? “Nuju naon” itu sebenarnya adalah sebuah kata yang artinya “lagi ngapain?”. Jika Anda hendak menanyakan mengenai apa yang orang lain sedang lakukan pada saat itu maka pilihlah kosa kata ini.
Mengetahui mengenai kosa kata juga akan mampu untuk memudahkan Anda dalam mempelajari tata bahasa yang satu ini. Awalnya memang mungkin akan sangat sulit untuk menghapal itu semua, tetapi lama kelamaan Anda juga pasti akan bisa melakukannya sendiri. Semakin banyak kosa kata yang Anda hapal maka akan semakin mudah pula Anda mempelajari Bahasa Sunda nantinya. Kosa kata juga akan menjadikan Anda lebih mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain pada saat dibutuhkan. Akan menjadi sangat aneh situasinya apabila Anda berbicara dengan orang lain tapi kemudian Anda tidak tahu apa yang harus Anda ungkapkan karena Anda tidak memiliki kosa kata yang cukup.


     Ketiga, hal lain yang harus Anda perhatikan dalam pengucapan Bahasa Sunda adalah Anda harus mengerti bahwa ada banyak sekali variasi dan kombinasi bahasa yang bisa Anda gunakan. Alhasil Anda akan mampu menciptakan sebuah kosa kata baru yang lebih tajam maknanya. Namun demikian, ini juga tidak akan bisa berlangsung dengan otomatis. Misalnya adalah kata “monggo”, dalam Bahasa Jawa artinya adalah “silahkan”. Jika Anda hendak menggunakan kata silahkan dalam Bahasa Sunda maka Anda bisa mencoba untuk menggunakan kata “mangga”. Intonasi dan gerak tubuh yang baik juga akan menjadikan kata yang Anda utarakan ini tersampaikan dengan jelas maksudnya. Alhasil orang yang Anda ajak bicara juga nantinya akan tahu maksudnya. Kata “mangga” juga banyak diucapkan oleh orang yang ingin mempersilahkan orang lain untuk melakukan sesuatu.


     Bahasa Sunda adalah sebuah bahasa yang sangat kaya dan tentu saja ada banyak orang yang lebih suka menggunakannya dibandingkan bahasa lainnya. Jadi tidak ada salahnya jika Anda memperhatikan beberapa hal yang ada di atas agar nantinya Anda juga bisa mengetahui bagaimana penggunaan Bahasa Sunda yang baik dan benar.

     Mempelajari Bahasa Sunda adalah sesuatu yang menyenangkan karena selain bisa menambah wawasan Anda juga nantinya akan bisa menambah pengalaman yang Anda miliki. Jika Anda suatu ketika berada di kerumunan orang yang ber-Bahasa Sunda maka Anda akan bisa tahu apa saja yang harus Anda ucapkan nantinya.


Oke, itulah beberapa hal yang harus Anda ketahui sebelum belajar Bahasa Sunda. Mari kita belajar bersama-sama. Untuk melestarikan budaya Indonesia. Tulisan ini dapat Anda baca juga disini.

Kami mohon keritik dan saran Anda. Agar kedepannya KBS lebih dapat membantu para sahabat semua dalam Mempelajari Bahasa Sunda.



KAMUS BAHASA SUNDA
Suka dengan komunitas ini? Gabung untuk berkomentar dan berbagi opini Anda.

Aturan Dasar Bahasa Sunda

Belajar Bahasa Sunda itu gampang gampang susah! Jadi lebih banyak gampannya ketimbang susahnya kalau kita tahu aturan dalam bahasa sunda. Setiap bahasa mempunyai aturan masing masing yang berbeda dengan bahsa lainnya. Demikian juga dengan Bahasa Sunda. berikut ini beberapa aturan Bahasa Sunda yang sering diapakai sehari hari :
Terlalu + Kata Sifat  = Kata Sifat + teuing / pisan
Contoh :
  • Terlalu manis = amis teuing

Paling/ter- + Kata Sifat  = Pang- + Kata Sifat + -na
Contoh : 
  • Paling ganteng / terganteng = Pangkasepna

Masih + Kata Sifat  = Kata Sifat + kénéh
Contoh :
  • Masih cantik = Geulis kénéh

Kembali + Kata Kerja  = Kata Kerja  + deui 
Contoh :
  • Makan lagi = Tuang deui

Possesive (Ku,Mu,Nya)
  • Kata + -ku =  jadi Kata + kuring
  • Kata + -mu =  Kata + anjeun
  • Kata + -nya = jadi ( Kata + -na | Kata + -ana )

Kata sifat yang berulang maka akan disatukan dengan disisipi "ar".
Contoh : 
  • Catik cantik  = Gareulis (kata dasatr geulis)
  • Ganteng ganteng = Karasep (dari kata dasar kasep)

Itulah "Aturan Dasar Bahasa Sunda" yang admin tahu. Mungkin dari sahabat ada yang ingin menambahkan?



Suka dengan komunitas ini? Gabung untuk berkomentar dan berbagi opini Anda.

5 Tips Agar Cepat Menguasai Bahasa Sunda

     Seperti bahasa lain pada umumnya, untuk mengusai suatu bahasa adalah dengan selalu berlatih menggunakan bahasa tersebut baik verbal maupun tertulis, nah berikut ini tips tips bagi anda yang ingin segera menguasai bahasa sunda :
1.    Banyak bergaul dengan orang sunda
Secara tidak langsung kita akan terbawa dengan bahasa yang mereka gunakan dan jangan malu  untuk bertanya bila anda tidak tahu arti dari suatu kata atau kalimat saat lawan bicara anda menggunakan bahasa sunda.

2.    Praktek langsung
Tidak usah malu malu untuk berbicara dalam bahasa sunda, jangan takut salah, karena dari kesalahan itulah kita tahu mana yang benar.  Mungkin untuk pertama kalinya kita akan dirtawakan tapi tidak apa-apa. Nanti juga kita akan terbiasa.

3.    Baca buku dan referensi tentang bahasa sunda
Cara ini bukan yang paling ampuh karena  untuk cepat belajar sutu bahasa diperlukan praktek langsung  dengan lawan bicara, namun dengan semakin banyak wawasan kita tentang bahasa sunda baik kosakata kita bisa  lebih meningkat.

4.    Mendengarkan lagu berbahasa sunda

Nah ini nih, lagu-lagu sunda kan asyik asyik, suaranya mendayu , pokoknya enak deh ditelinga. Coba anda pahami maksud dan arti kata demi kata. Lama lama anda akan biasa dan paham apa artinya.

5.    Cari pasangan orang sunda
Dari semua cara di atas cara inilah yang “Paling Ampuh” . Siapa yang tidak kenal dengan perempuan asal sunda “mojang sunda” , perempuan sunda itu “garareulis”. Tidak rugi kalau bisa bersanding dengan gadis sunda. Kalau sudah punya pasangan orang sunda dijamin pesti anda dapat berbicara bahasa sunda. Jika perlu kalau berantem juga dibiasakan pake bahasa sunda.

    Itu lah tips-tips untuk dapat berbicara Bahasa Sunda. Punya tips lain? Silahkan berbagi dengan berkomentar.

KAMUS BAHASA SUNDA
Suka dengan komunitas ini? Gabung untuk berkomentar dan berbagi opini Anda.

Mempelajari Bahasa Sunda


Sesuai janji admin di facebook KAMUS BAHASA SUNDA untuk memberikan cara atau tips untuk mempelajari bahasa Sunda secara mendasar dan cepat untuk dapat berbicara bahasa Sunda, kali ini admin posting “Mempelajari Bahasa Sunda”. Dengan berisikan cara pengucapan, kata tanya, imbuhan, dan ciri khas lainnya dari bahasa Sunda. 

Kita langsung aja simak yuk isisnya!

Aksara (huruf) dalam bahasa Sunda sama halnya dengan aksara (huruf) Latin (A-Z), namun ditambah dengan adanya aksara ny-, ng-, é, dan eu. Misalnya, dalam kata:
  • Nyangu (Asal kata "sangu" artinya "nasi".  Yang artinya menanak nasi;
  • Ngarit (asal kata ‘arit’) artinya sedang mengarit.

Terkadang, yang membedakan cara bicara orang Sunda dengan orang luar Sunda adalah penggunaan é, e, dan eu. Pengucapan é ; lakukanlah dengan menarik pipi sehingga bibir seperti tersenyum. Sedangkan pengucapan eu; lakukan dengan kepala agak didongakkan ke atas, seperti kita ingin sendawa (teurab). Untuk melatihnya, bedakan pengucapan kata-kata berikut :
  • É : témpé, Rancaékék, pélét, hésé, tétéh, Palémbang, motor bébék, céngék, pépés ikan, kasép, korék api, héhéhéhé.
  • E : Sumedang, pedang, gelas, Jember, kebon, ganteng, Semarang, Balsam.
  • EU : Leuwipanjang, Cibeureum, heureuy, geulis, hideung, beuteung, beuheung, beungeut, seuneu.
Latih lah dengan membedakan pengucapan kalimat berikut:
  • Tétéh caket treuk hideung (artinya: ‘Teteh dekat truk hitam’)
  • Tétéh cakeutreuk hideung (artinya: ‘Teteh sangat hitam sekali’)
Ket. :
Tétéh = kakak perempuan/panggilan kepada perempuan yang lebih tua usianya dari kita.

Seperti halnya bahasa Jawa, bahasa Sunda pun mengenal “strata” bahasa. Dalam hal ini, penggunaan bahasa harus dibedakan saat berbicara kepada sesama (teman), orangtua, sampai anak kecil. Ini yang dinamakan undak-usuk basa, artinya ‘naik turunnya penggunaan bahasa’ (disesuaikan dengan keadaan). Meskipun secara budaya sama, akan tetapi ada beberapa dari bahasa Sunda sendiri (ciri khas dan penggunaan kata) yang tidak sama.

1.      Kata Ganti
Kata ganti dalam bahasa Sunda, sama seperi bahasa Indonesia yaitu kata ganti orang ke-1, kata ganti orang ke-2, dan kata ganti orang ke-3, Misalkan kata saya (aku) dalam bahasa Sunda bisa: abdi, kuring, sim kuring, ataupun aing/uing. Begitu pula kata kamu (engkau) dalam bahasa Sunda bisa : maneh, anjeun, sia, ataupun silaing. Penggunaannya? Kembali ke undak-usuk basa!
Dalam bahasa Sunda ada ragam bahasa halus, resmi, atau biasa (pergaulan), ataupun kasar. Mari, kita belajar menerapkan kata-kata ganti orang tersebut. Misalkan, Anda datang ke suatu tempat dan ingin memberitahukan bahwa Anda datang dari Jakarta :
  • Ragam bahasa halus resmi
Sim kuring angkat ti Jakarta tabuh opat naék karéta api Parahyangan (Saya berangkat dari Jakarta pukul empat naik kereta api Parahyangan)
  • Ragam bahasa halus tidak resmi
Abdi angkat ti Jakarta tabuh opat naék karéta api Parahyangan
  • Ragam biasa/gaul/sesama teman
Kuring/urang/déwék indit ti Jakarta jam opat naék karéta api Parahyangan. (Kata ganti yang biasa dipakai sekarang: Urang).
  • Ragam bahasa kasar
Aing indit ti Jakarta jam opat naék karéta api Parahyangan.
Bagaimana jika akan menggunakan kata kamu dalam bahasa Sunda?
  • Ragam bahasa halus (untuk ke orang tua atau orang baru dikenal)
Anjeun angkat ti Jakarta tabuh sabaraha? (Kamu berangkat dari Jakarta pukul berapa?)
Agar lebih aman, bisa diganti dengan sapaan atau nama orang yang ditanya, misalnya:
o   Bapa angkat ti Jakarta tabuh sabaraha? (Bapak berangkat dari Jakarta pukul berapa?)
o   Andi angkat ti Jakarta tabuh sabaraha? (Andi berangkat dari Jakarta pukul berapa?)
  • Ragam biasa/gaul/sesama teman
Maneh indit ti Jakarta jam sabaraha?
  • Ragam bahasa kasar
Silaing indit ti Jakarta jam sabaraha?
Sama seperti bahasa Indonesia, dalam bahasa Sunda ada juga kata ganti lain yang biasa dipakai berupa kata ganti tunggal, berdua, ataupun jamak (saya, kita, kami atau kamu, mereka berdua, mereka).
  • Ragam bahasa halus (untuk ke orang tua atau orang baru dikenal)
Abdi sadayana angkat ti Jakarta tabuh opat naék karéta api Parahyangan (Kita semua berangkat dari Jakarta pukul empat naik kereta api Parahyangan)
  • Ragam biasa/gaul/sesama teman
Kuring saréréa indit ti Jakarta jam opat naék karéta api Parahyangan.

Berikut ini kata ganti dalam bahasa Sunda secara lebih lengkap sesuai dengan ragam bahasa/situasi:
Orang Ke-1
Tunggal
o   sim kuring (halus, resmi)
o   abdi (halus, tak resmi)
o   kuring / déwék / urang (biasa/sesama)
o   aing (kasar)
Jamak
o   sim kuring sadayana (halus, resmi)
o   abdi sadayana (halus, tak resmi)
o   kuring saréréa (biasa/sesama)
Orang Ke-2
Tunggal
o   Bapa / ibu (sapaan/dianggap saudara) – (halus, orang yang dihormati
o   anjeun (lemes, sesama)
o   manéh / silaing (biasa/sesama)
o   sia (kasar)
Jamak
o   aranjeun (halus)
o   maranéh (biasa/sesama)
o   hidep saréréa (halus, ke usia yang lebih rendah dari kita)
Orang Ke-3
Tunggal
o   anjeunna (halus)
o   manéhna (biasa/sesama)
Jamak
o   aranjeunna (halus)
o   maranéhna (biasa/sesama)

2.      Kata Ganti Milik
Kata ganti milik mudah saja, tinggal menggabungkan dengan kata ganti orang. Contoh:
  • Ieu buku abdi (Ini buku saya)
  • Buku manéh (buku kamu)
  • Buku maranéh saréréa (buku kalian)

3.      Kata Tunjuk
  • dieu (menunjuk yang dekat)
Contoh:
Bumi abdi mah di dieu (rumah saya di sini)
  • dinya (menunjuk yang agak dekat)
Contoh:
Tadi mah jam tangan teh aya dinya (tadi sih jam tangan ada di dekat sana)
  • ditu (menunjuk yang jauh)
Contoh:
Tuh, di ditu terminal Leuwipanjang mah! (Terminal Leuwipanjang di sana.)
Jika ingin menunjukkan tempat sangat jauh? Biasanya pakai kata pisan atau dipanjangkan pengucapannya. Misalnya:
o   Imah urang mah jauh pisan ti terminal téh (Rumah saya jauh sekali dari terminal); atau
o   Imah urang mah jauuuuuuuuh ti terminal téh!

4.      Kata Tanya
  • naon untuk menanyakan barang, hal, binatang, tumbuhan
Contoh:
Tangkal naon nu runtuh di Jalan Dago basa hujan kamari téh? (Pohon apa yang rubuh di Jalan Dago waktu hujan kemarin?)
  • saha untuk menanayakan orang/subjek
Contoh:
Saha waé nu milu ulin ka Bandung? (Siapa saja yang ikut main ke Bandung?)
  • mana untuk menanyakan tempat atau hal
Contoh:
(tempat) Rencanana ka tempat mana waé urang ulin di Bandung téh? (Rencananya ke tempat mana saja kita main di Bandung?)
(hal) Mana waé gawéan nu kuurang dilakukeun? (Mana saja kerjaan yang harus saya lakukan?)
  • iraha untuk menanyakan waktu
Contoh:
Iraha atuh manéh ulin ka imah urang téh? (Kapan dong kamu main ke rumah saya?)
  • naha untuk menanyakan sebab atau kelakuan
Contoh:
Naha maneh bet ngambek ka urang? (Kenapa kamu jadi marah pada saya?)
  • kumaha untuk menanyakan cara atau keadaan
Contoh:
Kumaha carana nya supaya urang lancar ngomong basa Sunda? (Bagaimana caranya ya agar saya lancar bicara bahasa Sunda?)
  • sabaraha untuk menanyakan jumlah atau bilangan
Contoh:
Mang, sabarahaan batagor samangkokna? (Mang, berapa batagor semangkoknnya?)
Lamun tilu ditambah lima sabaraha hiji nya? (Kalau tiga ditambah lima berapa, ya?)

5.      Imbuhan
Imbuhan dalam bahasa Sunda yang biasa dipakai:
Imbuhan di awal (afiks)
o   N- = neunggeul (memukul) dasar teunggeul (B.Indonesia: ‘pukul’; seperti dalam berkelahi)
o   di- = diteunggeul (dipukul)
o   ka- = kateunggeul (terpukul)
o   pa- = papisah (berpisah)
o   pi- = pikarunyauen (keadaannya mengibakan)
o   barang- = barangbawa (segala dibawa)
o   silih- = silihteunggeul (saling pukul)
o   ti- = titajong (terantuk, misalnya terantuk batu)
o   ting- = tingcorowok (pada berteriak)
Imbuhan di tengah (infiks)
o   ar- = gareulis (pada cantik-cantik, -ar- merujuk pada banyak)
o   um- = gumeulis (sok merasa diri cantik, padahal gak cantik)
      Imbuhan di delakang (sufiks)
o   an = tulisan (hasil menulis)
o   eun = tuliseun (yang harus ditulis)
o   keun = anteurkeun (antarkan)
o   na = gaweanana (kerjaannya/tapi bukan menunjukkan milik, misalnya kerjaannya sih biasa tapi upahnya lumayan.)
Imbuhan depan-belakang (konfiks)
o   ka–an = kabangsatan (kemalingan)
o   pa–an = pangulinan (tempat main)
o   pang–keun = pangmeulikeun (minta dibelikan)
o   pi–eun = pirugieun (bakal rugi)
o   pika–eun = pikasieuneun (menakutkan)
o   sa–eun = sapeutingeun (cuman buat semalam)

6.      Kalimat Majemuk
Hubungan waktu:
o   Saprak
Contoh: Saprak diputuskeun, kabogoh kuring jadi mindeng ngalamun (Semenjak diputuskan, pacar saya jadi sering melamun)
o   Ti mimiti
o   Contoh: Ti mimiti ayeuna, kuring embung deui ngagandong gajah! (Dari mulai sekarang, saya tidak mau lagi menggendong gajah!)
o   Basa
Contoh: Basa ngaliwat ka hareupeun imahna, manéhna keur digégél anjing. (Waktu saya lewat di depan rumahnya, dia lagi digigit anjing)
o   Nepi ka
Contoh: Nepi ka ayeuna ogé pamajikan masih kénéh nagih ménta pangmeulikeun tank waja. (Sampai sekarang pun istri saya masih selalu menagih minta dibelikan tank baja).
o   Saméméh dan sanggeus
Contoh: Saméméh boga kabogoh, kuring boga lima téori pikeun cara meunangkeun kabogoh. Saeunggeus boga lima kabogoh, kuring teu boga téori hiji-hiji acan. (Sebelum punya pacar, saya punya lima teori cara mendapatkan pacar. Sesudah punya lima pacar, saya tidak punya teori satu pun.)
o   Waktu
Contoh: Waktu kuring ngajak kenalan, manéhna langsung utah. (Waktu saya mengajak kenalan, si dia langsung muntah).
Hubungan sarat:
o   Saupama
Contoh: Luna Maya pasti resepeun ka urang, saupama urang kasép jiga Ariel Peterpan. (Luna Maya pasti menyukai saya, jikalau saya seganteng Ariel Peterpan)
o   Lamun
Contoh: Manéh bakal lulus ujian, lamun manéh soson-soson diajar. (Kamu akan lulus ujian, kalau kamu belajar dengan sungguh-sungguh)
o   Asal
Contoh: Kuring daék jadi pamajikan manéh, asal manéh bunuh diri heula! (Saya mau jadi istrimu, asal kamu bunuh diri dulu!)
Hubungan tujuan:
o   Sangkan/supaya/ambéh
Contoh: Ambéh teu ceurik deui, béré balon wé. (Biar tidak nangis, kasih balon saja).
Hubungan perbandingan:
o   Saperti/ibarat/kawas
Contoh: saperti/ibarat/kawas langit jeung bumi
Hubungan sebab:
o   Sabab/lantaran/alatan
Contoh: Manéhna indit ka Bandung, sabab/lantaran/alatan manéhna hayang ulin. (Ia pergi ke Bandung, sebab dia ingin main.)
Hubungan akibat:
o   Nepi ka
Contoh: Si Sulé nyasab di Jakarta, nepi ka teu nyaho jalan balik. (Si Sule nyasar di Jakarta, sampai gak tahu jalan pulang.)
o   Akibatna
Contoh: Manéhna judi waé, nepi harta bendana béak korédas. (Ia berjudi terus, sampai harta bendanya habis tak tersisa).

Sebagai bahan bicara jika Anda berwisata ke Bandung atau ke daerah lainnya di tanah Sunda, barangkali contoh percakapan praktis berikut dapat menolong Anda.
  • Mang/Pak/Bu/Kang/Téh, punten. Upami pangaos ieu …. (barang yang dimaksud) sabarahaan? (Mang/Pak/Bu/Kang/Teh, maaf, kalau harga barang …. ini berapa?) 
  • Tiasa ditawis nya? 7.000 wé nya? Kan mésérna seueur. (Bisa ditawar kan? 7.000 aja ya? Kan belinya banyak.) 
  • Ngical naon wae? (Jual apa saja?) 
  • Ari Mang/Pak/Kang/Téh tos lami icalan di dieu? (Mang/Pak/Kang/Téh sudah lama jualan di sini?) 
  • Janten sadayana sabaraheun? (Jadi semuanya berapa?) 
  • Ari … tos lami di Bandung atanapi urang dieu asli? (Sudah lama tinggal di Bandung atau orang sini asli?) 
  • Punten badé tumaros, dupi ka terminal/stasion ti dieu ka palih mana, nya?  (Maaf numpang nanya, kalau ke terminal/stasiun dari sini ke arah mana, ya?) 
  • Punten, dupi ka terminal/stasion nganggé angkot jurusan mana, nya? (Maaf, kalau ke terminal/stasiun dari sini pakai angkutan kota ka arah mana, ya?) 
  • Hatur nuhun, Mang/Pak/Bu/Kang/Téh. Punten tos ngarérépot (Terima kasih Mang/Pak/Bu/Kang/Téh. Maaf sudah merepotkan) 
  • Punten, dupi ka jamban ka palih mana, nya?  (Maaf, kalau ke WC/belakang ke sebelah mana, ya? 
  • Nepangkeun, nami abdi Gatot Suratot  (Perkenalkan nama saya Gatot). Kalau ragam bahasa biasa : “Kenalkeun, abdi Gatot Suratot”. 
  • Abdi mah urang Jakarta, namung lami ngumbara di Uganda. Ari asli mah turunan Spanyol.  (Saya orang Jakarta, tapi lama mengembara di Uganda. Tapi aslinya keturunan Spanyol.) 
  • Lami teu?  (Lama gak?) 
  • Sakedap deui  (sebentar lagi) 
  • Kang, tiasa dianteurkeun ka Jln. X? (Kang, bisa diantarkan ke Jalan X?) 
  • Hatur nuhun, permios! (Terima kasih, permisi/selamat tinggal)

Tips yang paling jitu saat jalan-jalan di Bandung atau kota lainnya di tanah Sunda, jangan lupa awalnya pake : “punten”. Ini untuk menunjukkan rasa hormat dan cepat akrab. Jika bahasa Sunda Anda semakin mentok akan perbendaharaan kosakata atawa vocabulary Sunda, Anda selipkan saja bahasa Indonesia.
Jangan lupa, jika Anda ingin bertanya dan Anda masih di dalam mobil, keluarlah dari mobil dan datangi orang yang akan ditanya. Ini sudah menjadi aturan tak tertulis, yang menunjukkan rasa hormat pada orang setempat. Kadang orang yang bertanya dari dalam mobil, bertanya akan dianggap tidak tahu sopan santun. Logikanya : masak sih orang yang butuh harus didatangi? Di mana-mana juga penggemar mendatangi artis… hehehe!

Memang, belajar bahasa Sunda itu susah-susah gampang. Gampangnya? Masih banyak kosakata yang hamper mendekati dengan bahasa Indonesia. Namun, jika berhubungan dengan undak-usuk basa, wuih orang Sunda sekarang pun makin banyak yang tidak faham. Salah satu contohnya, kata “makan” dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Sunda? Bisa dahar, nyatu, emam, tuang, lolodok, neda, dsb. Nah, yang unik di Sunda adalah adanya suasana tertentu, misalnya dalam waktu.
Perhatikan nama dan jenis keadaan waktu dalam 24 jam di Sunda :
  • Méléték srangéngé
  • Haneut moyan
  • Pecat sawed
  • Rumangsang
  • Manceran
  • Lingsir ngulon
  • Lohor
  • Lohor ahir
  • Wanci érang-érang
  • Tunggang gunung
  • Sariak layung
  • Sareupna
  • Harieum beungeut
  • Sareureuh budak
  • Haliwawar
  • Janari gedé
  • Janari leutik
  • Balébat
  • Carangcang tihang
  • Rebun-rebun
Mangga, bagi Anda yang tahu pukul berapa saja tepatnya istilah-istilah waktu tersebut, silakan kasih tahu rekan-rekan yang lain.

Ada lagi yang lebih unik, yang disebut “kecap panganteur (kata pengantar”, dalam artian, kata yang mengikuti kata kerja dan keadaan. Misalnya, dalam bahasa Indonesia ada kata “jatuh, bangun, duduk, sobek, dsb”.
Dalam bahasa Indonesia, kata terebut bentuknya tunggal. Dalam bahasa Sunda, kata tersebut seperti di mana ada “Romeo” di situ ada “Juliet”. Jadi ada kata pasangan yang mengantarkan kata kerja atau keadaan tersebut. Namun, kata yang jadi pengantarnya tidaklah mempunyai arti. Hanya menegaskan saja agar lebih mantap kerasanya! Mau tahu? Ini lho :
  • bus asup
  • nyah beunta
  • hing ceurik
  • segruk ceurik
  • am dahar
  • jol datang
  • rap dibaju
  • deker digawé
  • gék diuk
  • reg eureun
  • geleber hiber
  • dut hitut
  • kuniang hudang
  • belenyéh/nyéh imut
  • gedig indit
  • léos indit
  • wér kiih
  • blug labuh
  • berebet lumpat
  • jleng luncat
  • geleser maju
  • belewer malédog
  • brus mandi
  • térékél naék
  • gampleng nampiling
  • blak nangkarak
  • jung nangtung
  • sebrut narajang
  • habek neunggeul
  • lek neureuy
  • lar ngaliwat
  • bluk ngangkuban
  • biur ngapung
  • golédag ngedeng
  • gewewek ngégél
  • réngkénék ngigel
  • leguk/regot nginum
  • burusut ngising
  • pok ngomong
  • celengkeung ngomong
  • trét nulis
  • gaplok nyabok
  • gap nyagap
  • sirintil nyampeurkeun
  • gantawang nyarékan
  • kerewek nyekel
  • cong nyembah
  • crot nyiduh
  • celengok nyium
  • kop nyokot
  • bluk nyuuh
  • reup peureum
  • dug saré
  • barakatak seuri
  • ceuleukeuteuk seuri
  • cakakak seuri
  • cikikik seuri
  • lep teuleum
  • eureuleu teurab
  • clak tumpak
  • luk tungkul
  • jrut turun
  • nyot ngenyot
  • pelenyun udud
  • cat unggah
  • orolo utah
  • beledug bitu
  • beleték peupeus
  • beletok potong
  • béréwék soék
  • bray beurang
  • bray muka
  • bray caang
  • breg hujan
  • cep tiis
  • gejebur kana cai
  • jedak diadu
  • jeduk tidagor
  • jegug sora anjing
  • jegur sora marieum
  • jentréng kacapi
  • jep jempé
  • jeprut pegat
  • kecebuk sora cai
  • kecemplung kana sumur
  • kepluk murag
  • kérésék sora daun
  • ketruk sora sapatu
  • les leungit
  • paralak hujan
  • pédénghél keuheul
  • peledek bau hitut
  • pes pareum
  • pleng ambleng
  • plong ngemplong
  • prung pegat
  • prung ngamimitian
  • pudigdig ambek
  • rekét sora panto
  • rob ngarogrog
  • rup dirungkupan
  • seguk sora kolécér
  • semprung pegat
  • sruk-srék sora ragaji
  • trong kohkol

Sebagai keterangan dari tulisan ini lebih kepada daerah Bandung, sebab orang luar daerah tanah Sunda lebih mengenal Sunda berasal dari Bandung. Namun sebetulnya semua bahasa Sunda tidak berasal dari Bandung. Ada beberapa yang tidak ada di bahasa Bandung.
Menurut buku sejarah bahasa Sunda yang admin pelajari sewaktu SMP (Sekolah Menengah Pertama), ada beberapa kata yang memiliki sejarah unik yang berasal dari Luar Negeri. Misal : kekenceng (wajan) berasal dari Prancis. Masih banyak yang lainnya Cuma admin lupa. Nanti kapan-kapan admin cari lagi buku-bukunya dan admin posting disini.

Sampai dini dulu ya berbagi pengetahuannya. Semoga dapat membantu Anda semua. Dan lagi lagi, admin mohon keritik dan saran dari para sahabat pembaca baik yang sudah bergabung di facebook maupun yang belum.
Sesudahnya admin ucapkan banyak-banyak terima kasih atas kesediannya membaca tulisan ini dan ingin mempelajari bahasa Sunda. Hatur nuhun!


Sumber referensi :
- Sunda Koncara - Journal / Item / 13
- Ghoes Share - Belajar Bahasa Sunda 


KAMUS BAHASA SUNDA 
Cara belajar menyenangkan bersama sahabat-sahabatmu melalu media sosial dimanapun Anda berada dan dapat diakses dengan mudah dan cepat. Saling berbagi pengetahuan antar daerah baik sunda maupun bahasa daerah lain adalah ciri ramahnya Indonesia. Mari lestarikan budaya Indonesia.

Suka dengan komunitas ini? Gabung untuk berkomentar atau berbagi opini Anda.